Lama ga post nihh,,, hihi dan sekarangg, ini dia cerpen yang berjudul : ketika cinta terlupakan, karya teman seklas saya, nama nya livia, selamat membaca :)
“KETIKA CINTA TERLUPAKAN”
KARYA : LIVIA AGUSTIN
Sinar mentari membelai seorang
insan manusia yang sedang terlelap dengan wajah damainya. Dia adalah Nadira.
Seorang perempuan dengan postur tubuh yang terbilang kecil namun berwajah
manis. Bagaikan bunga mekar semerbak wanginya menggoda para kumbang. Bahkan
sudah banyak kumbang yang ingin hinggap namun kelopaknya tak pernah terbuka
kecuali pada satu orang yaitu Kevin.
(KRING KRING
KRIIIIING….)
Jam alarm
dikamarnya berbunyi. Beberapa saat kemudian ia terbangun “hoaaam… good morning”
ia menyapa dirinya sendiri. Lalu dengan langkah gontainya ia menuju kamar
mandi.
Setelah selesai
membersihkan diri, ia pergi ke taman untuk menikmati segarnya udara pagi. Hari
ini seng surya menapakkan wajahnya yang cera. Kicau kicau burung bernyanyi
bersuka ria seolah olah merasakan kebahagiaan yang di rasakan nadira.
Mengapa tidak ?
esok adalah hari yang paling membahagiakan dalam hidupny. Setelah 3 tahun
mereka berpacaran. Hari itu adalah hari dimana mereka akan saling bertukar
cincin da menjadi pasangan yang sah dalam hukum dan agama. Yaa… esok adalah
hari pernikahan mereka.
(Drrttt…
Drrrttt….) Hp nadira bergetar dengan nada lagu yang sangat disukai olehnya.
Rupanya ada panggilan masuk dari mamah Kevin. “aneh, mengapa mamah Kevin
menelpon ku ? ga seperti biasanya.”
Nadira segera menjawabnya “halo, tante ada apa ?”. “ira kamu dimana ?” dengan
nada serak seperti habis menangis “ira ada dirumah, tan ada apa?” kekhawatiran
mulai menyelimuti nadira “………” mamah Kevin mulai menjelaskan mengapa dia
menelpon nadira.
“APA?? KEVIN KECELAKAAN ?” dia sangat shock bagaimana tidak?
Esok adalah hari terpenting untuk mereka berdua dan sekarang nadira mendengar kekasihnya, oh tidak ! lebih
tepatnya calon suaminya kecelakaan!
Di tempat lain
seseorang tersenyum penuh kemenangan
ketika menguping pembicaraan nadira tadi. Sedangkan nadira bagaikan
tersambar petir yang melemahkan seluruh urat nadi dan aliran darahnya seperti
membeku seketika dia mematung. BRAAAKKK.. Hp nadira terjatuh karna sangat shock
nya dia tidak menyadari hal itu. Kemudia tubuhnya mulai lemas dan akan terjatuh
jika tidak ada aurel yang menahannya. Entah sejak kapan sahabatnya itu ada
disini .
“ira ada apa ?” tiba tiba buliran buliran bening itu meleleh
di pipi nadira, dia berkata dengan suara pelan “Kevin kecelakaan”
tenggorokannya seperti tercekat ketika menyebut ata kata tadi. “Apa ? ya tuhan
kenapa harus di saat kalian akan menikah?” entah mengapa kata kata aurel
semakin membuat buliran buliran bening itu mengguyur pipinya semakin deras.
***
Nadira dan aurel sudah berada di
rumah sakit. Dia berlari menuju rusng UGD dan tak peduli sudah berapa banyak
orang yang ditabraknya. Bahkan aurel pun masih tertinggal dibelakangnya. Ia
hanya berfokus pada Kevin. Ia takut sesuatu terjadi pada Kevin.
Dokter berkata Kevin
mengalami luka benturan di kepalanya dan kemungkinan dia akan
mengalami amnesia . “apakah permanen dok?” nadira sangat mengkhawatirkannya,
mengkhawatirkan orang yang sedang berbaringlemah didepannya. “kami tidak tau,
kemungkinan besar ya karna benturannya melumpuhkan syaraf memori otak Kevin.”
Ya tuhan, pertama pernikahan mereka tertunda. Kedua Kevin kecelakaan dan
sekarang Kevin amnesia? Sungguh berat ujian yang dialami nadira. Ketika
sesorang yang kita cintai tidak akan mengingat kita. Deg! Rasanya seperti
dihujami ribuan panah yang menusuk hhati. “Kevin tidak akan mengingatku?” dan
sialnya buliran buliran bening itu kembali menetes. Dia benci dengan kondisinya
yang cengeng seperti ini.
***
Hari
ini seharusnya adalah hari yang paling membahagiakan sepanjang hidup nadira.
Namun apa daya takdir tak bisa di pungkiri dan memang tak terpungkiri. Kita
tidak bisa melawan alur drama yang diciptakan tuhan. Di saat manusia sudah
menentukan rencananya, tetapi yang maha kuasa-lah yang menentukan segalanya.
“selamat pagi, vin.” Nadira
tersenyum padanya. “miris sekali, percuma saja ia tak membalas senyumanmu!”
seorang perempuan tersenyum sinis kepadanya. “aurel?” nadira merasa ada yang
aneh dengan aurel dari cara bicara dan senyumannya.
Tiba tiba Kevin terbangun. Ira
sungguh sangat senang dan tak bisa menyembunyikan senyumannya hingga Kevin
berkata “dimana aku?” nadira menjawab
“kamu ada dirumah sakit” Kevin merasa sangat asing dengan wanita dihadapannya
ini termasuk dirinya sendiri “siapa kau?” dan siapa aku ?” seketika senyum
nadira lenyap, adakah yang lebih mneyakitkan ketika orang yang kita cintai
tidak mengingat atau bahkan mengenal kita?
***
Ketika kau terbangun dari mimpi
indah kau harus sadar bahwa ini adalah dunia nyata. Dunia yang penuh dengan
kenyataan hidup yang pahit. Ujian demi ujian dari tuhan telah di alami nadira.
Dia sudah melakukan berbagai cara agar Kevin mengingatnya. Namun apa daya,
seberapa kerasnyapun dia berjuang tetap saja Kevin belum atau mungkin tak akan mengingatnya.
Tapi dia tak putus semangat! Seberapa kerasnya pun ombak atau badai menerjang
dia akan tetap melawannya.
Hal itu dimanfaatkan aurel ibarat
mengambil kesempatan dalam kesempitan. Sebenarnya dia menyukai Kevin sejak
lama. Dan sekarang ia tak peduli meskipun harus menyakiti nadira, ia akan
melakukan berbagai cara agar Kevin menjadi miliknya dan tak kembali kepada
nadira. “maafkan aku nad, tapi dia akan menjadi milikku”. Batin aurel dengan
senyum liciknya.
***
Bunga yang berdiri kokoh pada tangkai
nya, kini waktu demi waktu menjadi layu karena sang kumbang tak lagi hinggap
berkunjung. Cinta nya pada Kevin memang tak pernah memudar tapi hatinya merasa
lelah dengan semua keadaan ini. Nadira yang selalu tersenyum dan ceria menjadi
gadis yang pendiam.
Bencana ituu datang, dia datang
lagi dalam keterpurukan nadira. Seakan tubuhnya tak mampu berdiri tegak dan
tangan nya bergetar. . . bergetar sangat hebat! Saat memegang sebuah surat
undangan. Air matanya tak bisa dibendung lagi. Dia menangis sejadi jadinnya.
Inikah akhir dari kisah cintanya? Cinta yang telah dia perjuangkan sekuat
tenaga akan sia sia?
Yang lebih mengejutkan,
sahabatnya tega menusuknya dari belakang. Kejam ? ya tentu saja, sahabat macam
apakah aurel itu ? mengapa dia tega menyakitinya ?
***
Aura hitam menyelimuti diri nadira. Hari ini dia akan menemui
aurel dan meminta penjelasan perihal surat undangan itu. Sudah cukup habis
kesabaran nya. Dia sekarang berada di rumah aurel. ( Tok… Tok… Tok… ) nadira
mengetuk pintu rumah aurel.
Tak perlu
menunggu lama, aurel membuka pintu dan kaget setelah mengetahui siapa yang
datang “ira?” (PLAKKk…) nadira menampar aurel “apakah ini yang kau maksud
dengan sahabat?” nadira membentaknnya dan melemparkan surat undangan aurel dan
Kevin. Bukan nya marah atau menangis
aurel malah tertawa sinis penuh kemengan. “HaHaHa… kenapa ? kamu cemburu ?
itulah pembalasan atas perlakuan mu dulu!” nadira mengernyitkan alisnya “dulu?”
aurel menatapnya dengan sorot mata yang tajam “YA! Aku menyukai Kevin sejak
dulu dan sekarang! Akui saja kalau dia sekarang telah menjadi milikku! “
“dank au tega
menusukku dari belakang?” nadira menatap tatapan aurel lebih tajam.” Sudahlah
lagi pula dia tidak mengingatmu. Ini sudah berakhir ira. It’s OVER !!!” bentak
aurel.
“ada apa ini ?”
Kevin tiba tiba muncul dari dalam. “lihatlah! Orang yang mengaku jadi pacarmu
ini telah menamparku!” Kevin : “mengapa kau lakukan itu pada calon istriku?”
Apa ? calon
istri ? hatinnya terasa ngilu dan sesak mendengar kata kata Kevin. Buliran
buliran bening itu kembali menetes entah untuk yang ke berapa kalinya. “calon
istri? Akulah calon istrimu! Lihat! Aku memakai cincin yang sama yang ada pada jarimu! Ini adalah cincin
pertunangan kita!” nadira menunjukan cincin di jarinya. “dan lihat aku memakai liontin
pemberian darimu!” nadira menggenggam liontin itu.
Seketika Kevin
merasa kepalannya pusing dan dia seperti melihat memori tentang masa lalunya.
Memori tentang dia dan? Ya tuuhan! Tentang dia dan nadira ! ya! Sekarang dia
mengingatnya!
(BRUUKKKKK. .
.) aurel mendorong nadira hingga terjatuh “pergi kau dari sini!” bentakan aurel
sungguh memekikkan telinga. “apa yang kau lakukan ?” Kevin membentak aurel dan
mencoba mengulur tangan untuk membantu nadira berdiri. Namun nadira menepis
tangan tersebut dengan kasar. “tidak perlu!” dia menarik liontin yang ada di
lehernya dan melemparkan ke arah Kevin. “terima kasih atas segala kenangan
indah dan cinta yang kau beri. Semoga kalian bahagia”.
Nadira pergi
dari tempat itu. Dia sudah tidak tahan lagi berada di tempat itu dadanya begitu
sesak, dia berlari dan terus berlari…. Hingga….
(BRUUKKK!!!)
sebuah mobil menabrak tubuhnya.
“nadira…!!!”
Kevin berteriak.
Nadira
mendengarnya, dia tersenyum bahagia meskipun kegelapan mulai dirasakannya.
Perlahan lahan ia mulai menutup mata untuk selamanya. Langit mulai menggelap
seolah merasakan kesediahan atas tragedy tersebut.
Tak lama hujan
pun turun menjadi saksi penderitaan cinta dan penghianatan sahabat yang dialami
oleh nadira.
“TAMAT..”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar